Era Agentic AI Dimulai, Wamenkomdigi Nezar Patria: Indonesia Tak Bisa Lagi Hanya Jadi Penonton
Era Agentic AI Dimulai, Wamenkomdigi Nezar Patria: Indonesia Tak Bisa Lagi Hanya Jadi Penonton
komdigi.go.id
Jumat, 25 April 2025 - 12:00
Kategori Siaran Pers

Saat ini teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) telah berkembang dari generative AI untuk penciptaan konten menjadi agentic AI untuk pengambilan keputusan mandiri. Dinamika itu akan berdampak terhadap masa depan pekerjaan, pendidikan, hingga pengambilan keputusan personal.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan Pemerintah berupaya mengantisipasi dinamika tersebut agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton.

“Indonesia at early stage. Kita masih posisinya user. Bahkan menjadi developer pun belum. Masih deployer. Jadi  tantangannya besar, bagaimana kita jangan hanya menjadi user. Kita harus menjadi developer,” ungkapnya dalam Sesi Diskusi: Breaking Barriers in Tech: A Gender-Inclusive Perspective di BINUS University, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/04/2025).

Menurut Nezar Patria, Pemerintah melakukan langkah antisipasi dengan mulai menyusun roadmap dan regulasi serta penelitian dan pengembangan inovasi AI berbasis kolaborasi industri, universitas, dan komunitas.

“Kita harus membangun dua hal, pertama penguatan infrastruktur pengembangan AI dan ekosistem untuk pengembangan infrastruktur AI. Kedua, kita harus membangun cluster R&D untuk memperkuat kapasitas komputasi dalam soal AI ini,” tegasnya. 

Nezar Patria menekankan kolaborasi antarpemangku kepentingan juga  diperlukan agar dapat mengembangkan teknologi AI yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Klaster itu makan menggabungkan sejumlah ekosistem, baik universitas, komunitas dan industri. Nah ini juga, langkah ini diambil Perancis juga, mereka membuat hal yang sama. R&D merupakan satu kata kunci yang paling penting dalam soal inovasi di AI ini,” jelasnya.

Melalui kedua upaya ini, Nezar Patria optimistis Indonesia dapat menjadi negara yang turut mengembangkan AI, tidak hanya sebagai pengguna saja. Selain itu, Pemerintah tengah menyusun peta jalan dan regulasi untuk mendorong inovasi serta mencegah dampak negatif teknologi AI di Indonesia dengan melibatkan seluruh ekosistem.

"Setelah mengeluarkan surat edaran untuk etika sebagai sebuah prinsip, kita akan buat regulasi yang lebih ketat nantinya yang akan melibatkan ekosistem AI. Tentu saja ini akan didiskusikan secara deliberatif, dialogis, dengan semua ekosistem, biar merasa semua memiliki peraturan ini," tuturnya.

Acara ini dihadiri Vice President of BINUS Higher Education George Wijaya Hadipoespito, perwakilan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, pelaku industri, serta jajaran pimpinan dan sivitas BINUS University.

 

 

Siaran Pers No. 64/HM-KKD/04/2025

Jumat, 25 April 2025

Baca lebih lanjut di komdigi.go.id
< Kembali Ke Halaman Login