Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Angga Raka Prabowo, mendampingi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (2/5/2025). Dalam momen ini, pemerintah menegaskan pentingnya digitalisasi pendidikan untuk menjangkau siswa dan guru di wilayah pelosok melalui pemanfaatan teknologi jarak jauh.
Presiden Prabowo dan Wamenkomdigi Angga, yang kompak mengenakan baju safari berwarna coklat, disambut secara antusias oleh para murid di sekolah tersebut. Presiden kemudian meninjau langsung proses belajar-mengajar di kelas 6, yang sedang mempelajari matematika dengan bantuan smart tv, sebuah simbol nyata transformasi pendidikan nasional berbasis teknologi.
Dari sini terlihat bahwa digitalisasi pendidikan, termasuk melalui penggunaan smart TV dan platform digital lainnya, adalah solusi strategis dalam mengatasi keterbatasan infrastruktur dan tenaga pengajar di daerah. Inisiatif ini memungkinkan proses belajar jarak jauh tetap berlangsung secara interaktif dan terstandar.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan pentingnya efisiensi anggaran untuk memperbaiki kondisi sekolah-sekolah yang masih rusak di berbagai wilayah Indonesia.
“Kita tadi melihat cuplikan video bahwa masih banyak sekolah-sekolah yang rusak. Saya memang menetapkan anggaran yang cukup besar untuk perbaikan sekolah, sekitar Rp 16 triliun tapi cukup hanya untuk 11.000 sekolah. Sementara sekolah seluruh Indonesia terdapat 330 ribu sekolah,” kata Presiden Prabowo.
Presiden juga menekankan percepatan perbaikan sarana pendidikan sebagai salah satu prioritas utama pemerintah.
“Karena itu saya melakukan penghematan terus menerus. Kita harus memperbaiki sebanyak-banyak sekolah dalam waktu secepat-cepatnya. Inilah yang saya sedang pikirkan terus bersama menteri-menteri saya,” jelasnya.
Dalam konteks itu, digitalisasi juga menjadi alternatif penting untuk mempercepat akses pendidikan di tengah keterbatasan fisik dan geografis. Melalui kolaborasi lintas kementerian, termasuk dengan Kemkomdigi, pemerintah berupaya menghadirkan infrastruktur digital yang menjangkau seluruh pelosok Tanah Air.
“Bahwa setiap dana akan dikelola dan digunakan sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat, saya berpikir kita bisa mempercepat perbaikan sendi-sendi kehidupan bangsa, antara lain memperbaiki sekolah-sekolah di Indonesia, dan ini sasaran kita,” tuturnya.
Presiden menyatakan bahwa pendidikan adalah fondasi penting dalam kebangkitan bangsa, dan pemanfaatan teknologi menjadi bagian dari strategi menyeluruh untuk mewujudkan sistem pendidikan yang inklusif dan modern.
“Dengan kekayaan yang kita jaga, dengan keberanian kita untuk menguasai kekayaan kita sendiri, kita akan punya sumber daya, kita akan punya dana, untuk memberi pendidikan yang terbaik untuk seluruh rakyat kita. Ini tujuan pemerintah yang saya pimpin, ini perjuangan saya dan pemerintah saya,” jelas Prabowo.
“Pendidikan adalah jalan yang sangat menentukan bagi suatu kebangkitan suatu bangsa. tidak mungkin kita menjadi negara sejahtera dan maju, kalau pendidikan kita tidak baik dan tidak berhasil,” tukasnya.
Dengan dukungan teknologi dan penguatan infrastruktur digital, Kemkomdigi terus mendorong pemerataan kualitas pendidikan nasional, memastikan bahwa setiap anak Indonesia, di kota maupun di pelosok, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, tumbuh, dan berkembang.